PUISIKU - MP3 KU

arbai Kutermenung dalam gelapnya gelap hati Menyadari yang sepatutnya kusadari Bahwa telah lama kuterjebak sendiri Ke dalam harapan luas di alam mimpi Yang tak akan pernah untuk terjadi Kau beri ku senyum manis Menerima semua tangan yang kutawarkan Senyum itu memang manis Tapi tak seperti yang kuinginkan Aku kira kau merasa yang kurasa Aku kira kau tahu semuanya Aku kira semua itu nyata Tapi aku lupa Bahwa yang kukira bukan sebuah realita Itu semua hanya harapan yang kupaksa Kini hatiku terluka pedih Ku harus menerima pahitnya yang terjadi Dan biarkanlah kuberlari Hingga luka ini tak terasa lagi Sampai hati ini dapat menjauh dari harapan palsu yang kau beri Dan sekarang Kucoba ‘tuk melupakanmu

arbai Pada malam ketika rembulan mengikat janji bintang Ijinkan kutanam mawarmu di taman mimpi Di lembah cinta yang dibingkai pelangi Esok ketika kau terjaga Ceritakan padaku tentang taman bunga kita Tentang dua hati yang lebur jadi satu Tentang matahari keabadian yang merangkak perlahan Tentang kerinduan yang terus menggelora Tentang cinta yang tanpa jeda Tentang sejuta kupu-kupu kerinduan Gelora cinta bagai ombak mencium pantai Tiada kenal lelah mereka berpagutan Tapi kasihku ..... Kerinduan ini rasanya mencekik jiwa Aku lelah mencumbui perihnya kerinduan Ingin kutelan waktu Agar aku bisa segera membelai wajahmu Membiarkanmu bersandar di bahuku Berbagi kegelisahan dan keresahan Mengurai beban yang menggantung Merasai detak jantungmu Ingin kubisikkan pelan ke telingamu Puisi indah tentang kehidupan Kebahagiaan yang ingin kita rengkuh Tentang cita-cita dan harapan Tentang indahnya salju keabadian tentang hangatnya mentari yang merekah Ah kasihku ... B

arbai mungkin aku bukanlah yang kau mau jauh dari kesempurnaan yang kau tunggu tapi hanyalah aku yang mencintaimu dan memujamu selalu mungkin engkau tak akan pernah mau menjadi seperti yang aku tunggu tapi hanyalah aku yang mencintaimu dan memujamu selalu dan bila kah waktu kan membuat kau mengerti aku disini menunggumu selalu memujamu dalam sembunyiku bila hanya bayangmulah yang temaniku dirimu tak mampu ku gapai dan sentuh tapi hanyalah aku yang mencintaimu dan memujamu selalu dalam satu harapan hanya tertuju pada satu hati, yang mungkin akan ku gapai namun harus kulambaikan tangan merelakan kepergian satu hati yang aku mimpikan tuk slamanya Mungkinkah suatu saat nanti dia akan jadi milikku yang seutuhnya dan bila nanti dia adalah wanita yang tercipta untukku akan ku tunggu slalu

Saatnya ku harus berbicara, membenah kembali, apa yang t’lah terucap.. Saatnya ku harus bertindak, memperbaiki kembali, apa yang t’lah terjadi.. Ku ingin hidup, membawa kedamaian baru.. Ku ingin bebas, bebas melakukan kreatifitas.. Q ingin buang masa laluku.. Tapi.. Ku ingin kembali.. Ku rindu saat tertawa riang bersamamu dulu..

PUISIKU: Sebuah angan

Tebaran Pesonanya bagai embun pagi Hangat peluknya bagai mentari pagi Pandangan kasihnya bagai kupu – kupu di taman asri Bariton suaranya kala menyapaku terpatri di hati Kuingin hidup seribu tahun lagi bersamanya dengan kasih Namun… Ketika hati perih … rindu mengganggu … asa tergantung diangkasa … seakan hanya angan belaka keraguan akan cintanya mulai menyapa … Perlahan … bagai air laut yang mengikis indahnya pantai … Semakin dalam cinta … semakin dalam … abrasi di hati Kemana hendak mencari … Pada siapa hendak mengadu … Tuhan sajalah yang tahu … betapa ingin ku arungi lautan biru Tuk damaikan hati yang sedang merindu Sayang sungguh sayang bidukku menjadi abu Ingin kugapai bintang yang tinggi Apa daya tanganku hangus terbakar matahari Kasih pujaan hati.. Saat ini aku tak tahu membedakan ’kesabaran…kebodohan…atau ketidak berdayaan’ Aku ingin bersabar menunggumu … seperti yang kau mau Tapi kadang aku merasa bodoh bila harus menunggu … dengan sejuta misteri hidupmu

berat rasanya ketika melihatmu dengan seseorang disana tiada kau sadari kehadiranku   perih mengiris relung hati dapatkah kau palingkan wajahmu menatapku dan beri senyum itu hanya padaku saja tiada yang lain hanya bisa berharap saja disini senangnya bila aku yang disana tertawa mesra dan dicintainya layakkah aku dicintainya sedang aku hanya bisa menganga

Salahlah aku Bila kuingin kau ada di sini Masa-masa indah denganmu Disisiku menemaniku...                   Di setiap denyut nadiku Ku takkan menyerah Kucoba bertahan dan bertahan Hadapi smua rintangan Berlari meraih mimpi Saat aku tahu ternyata akhir ku tiba Usap air matamu Aku tak ingin ada kesedihan Semua ku pasrahkan Mungkinkah kau merasaka........

Ku terBias dalam asa…. Ku terhempas dalam rasa….. TerIngat kenangan ku akan diri mu….. Selalu terdengar suara mu dalam sepi… Setulus nya aku menCinta…. Layak nya sang ombak yang selalu temani Pantai….   Tapi…. kesepian….. Kesendirian….. Kepiluan….. hanya itu yang ku rasa…. Rasa yang seharus nya SeIndah Purnama….Kau buat gelap….Saat kau Pergi…….

Tiada dapat kuingkari rasa ini Begitu galau tanpamu, begitu sepi tanpamu Kusebut nama Tuhan, sudah Kuminta perlindunganNya, jelas Kuminta kasih sayangNya, selalu Kini saat kau tak ada di sampingku, ku terkenang kau Yang ku tahu, kasih sayang Tuhan tertitip lewat kau Rindukah kau di sana padaku? Seperti aku merindumu hingga pejam mataku pun teramat sulit

Hati ini menangis saat aku rindu… Dan kemana harus nya ku mengadu… Kebimbangan yang meraja… Ketidak berdayaan Ku… Semua terasa mati… Haruskah Ku membenci….??? Ataukah larut dalam kesedihan….??? Tapi… Kini kau datang… membawa sejuta warna…. memberi kesejukan dalam kegersangan… Menerangi dalam kesunyian …. Hingga ku Damai di hati…. Maka… Ijinkan lah Aku untuk selalu berhayal tentangmu… Hingga hari esok menjadi sebuah kenyataan…. Karena ku ingin kau bersama ku…. Selama nya….27377_100000006612637_192_n

Sejenak ku berhayal… Sejenak pula ku berharap…. Kehadiran mu… seperti Bintang di sana… Yang Bersinar menghiasi kesunyian malam… tapi… Kusadari hanyalah sebatas angan yang ku miliki… di sini ku berdiri hanya sendiri…. Hatimu tak patut ku singgahi… karena kau mencintai nya….